Kepedulian
Buah dari kasih adalah kepedulian. Kalau kita mengasihi orang lain, pastilah kita juga peduli akan kehidupan orang tersebut. Menurut saya kepedulian adalah suatu sikap atau perbuatan yang memperhatikan orang lain atau lingkungan sekitar yang bertujuan menolong orang tersebut agar beban orang tersebut menjadi lebih ringan. Contohnya saja bila kita melihat ada sampah yang tergeletak lalu kita mengambilnya dan membuangnya ke tempat sampah, itu saja sudah menunjukkan bahwa kita peduli dengan lingkungan kita. Contoh lainnya misalnya saja di jalan raya kita melihat ada lansia yang mau menyeberang, lalu kita menuntun orangtua tersebut untuk dapat menyeberang. Itu juga menunjukkan kepedulian terhadap sesama manusia.
Dalam Galatia 6 ayat 2 dan 3 dikatakan,
Bertolong tolonganlah menanggung bebanmu, demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. Sebab kalau seorang menyangka bahwa ia berarti, padahal ia sama sekalli tidak berarti, ia menipu dirinya sendiri.
Saya akan menceritakan kesaksian saya sewaktu saya masih berada di panti. Sekitar bulan September tahun 2020, di panti kami kedatangan seorang siswa bernama Asmana, dia seorang muslim. Pada waktu itu usianya baru 15 tahun. Dia seorang tunanetra dan memiliki gangguan pada mentalnya. Terkadang dia mau tertawa sendiri, berbicara sendiri, diam saja kalau diajak berbicara, dan dia mau juga berjoget atau menggerak gerakkan anggota tubuhnya seperti kepala, tangan dan badan. Asmana ini ditempatkan di kamar saya. Teman teman bisa bayangkan bagaimana perasaan saya saat itu. Saya gak bisa terima dia pada saat itu dan saya juga sempat protes dengan ibu asuh kami di panti.
Selain seperti yang saya sebutkan diatas, ternyata dia juga tidak bisa mengurus dirinya sendiri. Untuk makan saja kalau tidak disuruh, ya dia tidak makan. Begitu juga untuk mandi dan mencuci pakaian. Setiap hari saya mengeluh kepada teman teman yang lain tentang asmana. Rata rata mereka menyuruh saya untuk membiarkan asmana begitu. Tapi entah mengapa, saya kasihan melihat keadaannya yang seperti itu. Yang saya bayangkan adalah bagaimana jika saya punya adik seperti Asmana, lalu tidak ada seorangpun yang mau menolongnya.
Singkat cerita saya pun mulai mendekati dan peduli dengan Asmana. Perlahan lahan saya ajari dia mandi, mencuci, dan melipat pakaian. Memang diperlukan kesabaran yang extra untuk mengajarinya. Tapi puji Tuhan sekarang ini asmana sudah berubah menjadi anak yang ceria dan bijaksana, begitulah kata teman teman yang masih ada di panti. 2 bulan setelah saya tamat dari panti, saya sempat juga berbicara dengan Asmana via telepon melalui teman saya. Ternyata benar apa yang dikatakan teman teman bahwa asmana memang sudah tidak seperti yang dulu lagi. Semua hanya karena kemurahan Tuhan.
Itulah sedikit kesaksian saya tentang kepedulian. Kalau ditanya mengapa saya mau peduli kepada orang lain, alasannya adalah
1. Karena kita dipanggil untuk menjadi terang, seperti yang tertulis dalam Matius 5 ayat 16.
Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.
KeKristenan identik dengan kebaikan. Oleh karena itu, kita harus tau bahwa sebagai anak anak Tuhan kita dipanggil jadi terang. Kita harus berbuat baik dan itu harus dilihat orang supaya mereka melihat hidup kita jadi terang. Kita tidak berbuat baik untuk dilihat orang, tapi orang perlu melihat perbuatan baik kita bahwa kebaikan hati kita harus nyata. Dengan begitu orang orang akan mempermuliakan Bapa kita yang di surga.
2. Kita menabur untuk kekekalan, 1 Timotius 6 ayat 18 sampai 19.
Peringatkanlah agar mereka itu berbuat baik, menjadi kaya dalam kebajikan suka memberi dan membagi, dan dengan demikian mengumpulkan suatu harta sebagai dasar yang baik bagi dirinya di waktu yang datang untuk mencapai hidup yang sebenarnya.
Kita tau dari ayat ini bahwa hidup kita di dunia ini hanya sementara, apapun yang kita miliki hari ini hanya sementara. Apa yang bisa kita bawa ke kekekalan ? Hanya perbuatan baik kita.
3. Kita dipanggil untuk menjadi berkat, Galatia 6 ayat 9 sampai 10 dikatakan janganlah kita jemu jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah . Karena itu selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang tetapi terutama kepada kawan kawan kita seiman.
Mungkin ada diantara kita yang sudah malas peduli atau berbuat baik, tetapi ketahuilah bahwa firman tuhan mengatakan agar kita tidak jemu jemu dalam berbuat baik. Percayalah kita akan menuai jika kita tidak menjadi lemah. Selama masih ada kesempatan, masih diberi kekuatan, dan masih dipercayakan berkat berkatNya marilah kita gunakan kesempatan ini untuk menolong orang lain.
Ada beberapa tokoh Alkitab yang memiliki sikap kepedulian, diantaranya :
1. Rasul Paulus adalah Rasul yg giat memberitakan Injil ke segala bangsa.
Banyak jemaat yg menerima Kristus sbg Tuhan dan Juruselamat hasil dari pekabaran Injil Paulus.
Paulus menunjukkan kepedulian yg tinggi terhadap pentingnya berita keselamatan untuk segala bangsa.
Ia berani mengorbankan waktu, tenaga pikiran dan hartanya untuk Injil.
2. Yonatan adalah anak Raja Saul.
Dia bersahabat dengan Daud, namun ayahnya tdk menyukai Daud.
Ia bahkan memiliki rencana untuk membunuh Daud, dan rencana tsb diketahui Yonatan.
Sebagai sahabat, Yonatan memberitahu rencana ayahnya tsb kpd Daud agar ia selamat.
Tindakan Yonatan ini menunjukkan kepedulian.